"... Cinta ini (wahai) hadirin-hadirat adalah kiblat nya jiwa, kemana jiwa itu mengarah pasti kepada orang atau siapapun yang ia cintai. Walaupun ia menghadap kiblat tetap jiwa nya akan mengarah kepada yang ia cintai, walaupun ia bersujud kepada ALLAH jiwa nya akan bersama dengan orang yang ia cintai. Beruntung orang-orang yang mencintai ALLAH dan Rasul.
Maka berkata Sayyidina Anas ibn Malik RadiALLAHu`anhu : "Kami tidak pernah gembira dalam suatu kegembiraan selain mendengar khabar : "Kau akan bersama dengan orang yang kau cintai." Khabar (inilah) yang sangat menggembirakan kami, janji dari Sang Nabi" dan beliau RadiALLAHu`anhu Sayyidina Anas berkata "Dan aku mencintai RasuluLlah, aku mencintai Nabi Muhammad ShalALLAHu`alaihi wasalam, Abu Bakar, dan `Umar dan aku berharap akan bersama mereka walaupun aku tidak mampu beramal sedahsyat amal mereka."
Ucapan Anas Ibn Malik yang dicantumkan didalam Shahih Bukhari ini diakui tentu nya dan dibenarkan oleh seluruh Muhaddits dan `Ulama Ahlus-Sunnah wal Jama`ah bahwa kecintaan kepada seseorang akan mengantarkan nya bersama kelak di Yaumil Qiyamah. Hadits ini merujuk pada satu makna : "Beruntung mereka yang mencintai Nabi Muhammad ShalALLAHu`alaihi wasalam, beruntung mereka dengan keberuntungan dunia dan akhirat mereka yang mencintai Sayyidina Muhammad ShalALLAHu`alaihi wasalam, yang mencintai RasuluLlah ShalALLAHu`alaihi wasalam, Sungguh mereka akan bersama Sang Nabi, yang mencintai para shalihin mereka akan bersama dengan orang yang mereka cintai."
Sedutan dari taushiyah Habibana Munzir ibn Fuad Almusawa, hafizahuLlah.
Video - Paparan diSini , Muat-Turun diSini.
والله تعالى أعلم بالصواب