"Pujian bagi ALLAH yang telah memuliakan kita dengan Muhammad ShalALLAHu`alaihiwasalam, dan menuntun kita pada keselamatan dari kegelapan kebodohan dan kehinaan, Segala puji bagi ALLAH yang telah melimpahi Hidayah pada kita, dengan HambaNYA yang terpilih (ShalALLAHu`alaihiwasalam) yang telah menyeru pada kita dan menuntun kita kepada ALLAH Subhana wa Ta`ala, dengan restu langsung dariNYA Subhana wa Ta`ala, maka sungguh beliau ShalALLAHu`alaihiwasalam telah menyeru kami, Kami datang wahai yang menyeru kami pada keluhuran dan menuntun kami dengan kelembutan.
Limpahan puji kehadirat ALLAH Subhana wa Ta`ala yang Maha Luhur, Maha Raja langit dan bumi, Maha Menguasai ruh dan jiwa, Maha mengundang mereka dalam keluhuran dan kebahagiaan yang abadi, Maha menerangi hari-hari mereka dengan cahaya keluhuran dan cahaya keredhaan.
Maha menemani hamba-hambaNYA di alam dunia dengan kemuliaan khusyu`, Maha menenangkan jiwa hamba-hambaNYA yang dalam kesedihan dengan cahaya dzikruLlah dan mengingat NamaNYA yang dengan mengingat NamaNYA, ALLAH Subhana wa Ta`ala mengangkat derajat hambaNYA dari kehinaan menuju keluhuran atau dari keluhuran menuju keluhuran yang lebih tinggi, demikianlah janji Rabbul`alamin, memuliakan hamba-hambaNYA yang mengingat ALLAH, memuliakan bibir yang menyebut NamaNYA, memuliakan jiwa yang memanggil NamaNYA.
Hadirin hadirat yang dimuliakan ALLAH, didalam bulan agung dan mulia ini, bulan yang digelari "SyahruLlah", bulan yang digelari bulan nya ALLAH Subhana wa Ta`ala, tentu nya untuk ummat Nabi Muhammad ShalALLAHu`alaihiwasalam, umat yang paling di muliakan dan di manjakan oleh Rabbul`alamin dari seluruh ummat, dengan kehendak Illahi yang tiada kehendak mengatasi kehendakNYA, dengan keluhuran dan keinginan ALLAH Subhana wa Ta`ala demi memuliakan Sayyidina Muhammad ShalALLAHu`alaihiwasalam.
Maka sampailah kita di ummat yang terakhir ini didalam rahasia kemuliaan anugerah ALLAH, anugerah yang tiada diberikan kepada hamba-hamba dan ummat yang terdahulu selain para Nabi dan Rasul, anugerah yang hanya diberikan kepada para Nabi dan Rasul yaitu ibadah Shalat ialah ibadah yang paling luhur dari segenap ibadah, dimana didalam shalat seorang hamba adalah ia menghadap ALLAH, dibukakan bagi nya hijab bainnahu wa bainna Jalla wa `Alla, dibuka nya bagi nya batas yang menghalangi antara makhluk dengan al-Khaliq, didalam rahasia Hadrat Illahiyah, didalam penghadapan nya kepada Rabbul`alamin Subhana wa Ta`ala.
Ketika ia melakukan takbiratul `ikhram hingga salam ia bukan berada dihadapan dunia, bukan di masjid, bukan di bumi akan tetapi di hadirat ALLAH, walaupun jasad nya berada di bumi dan di atas tanah atau di masjid atau ditempat lain nya akan tetapi hakikat nya ia dihadapan ALLAH Jalla wa `Alla, ruh nya dihadapan ALLAH, alam jiwa nya terbuka untuk menghadap Rabbul`alamin, demikian rahasia keindahan shalat.
Shalat adalah tanda kasih sayang ALLAH memanggil kita, rahasia kerinduan ALLAH Subhana wa Ta`ala yang melebihi segenap cinta dan kerinduan, kerinduan kepada hamba-hambaNYA, hingga memanggil mereka lebih dari 50 kali, memanggil mereka lebih 50 kali setiap hari nya, undangan yang wajib dipenuhi oleh ummat ini untuk datang menghadap ALLAH 50 kali setiap siang dan malam, merupakan undangan yang sangat berat akan tetapi sangat menggembirakan bagi yang memahami dan mencintai ALLAH, bagi mereka 100 kali menghadap adalah hal yang kecil apalagi cuma 50 kali.
Jika mereka memahami rahasia kehidupan triliunan tahun, dalam kebahagiaan yang kekal, dalam keindahan yang kekal hanya melewati 10, 20 tahun kehidupan dimuka bumi, bagi mereka shalat 50 waktu tiadalah hal yang berat kerna mereka mencintai ALLAH, kerna mereka mengagungkan ALLAH, bagi mereka shalat diatas bara api sekalipun kecil dibanding cinta dan rindu nya menghadap ALLAH Jalla wa `Alla.
Belum kita temukan seorang kekasih yang merindukan kekasih nya, hingga memanggil nya 50 waktu setiap hari nya, kekasih yang paling rindu pada kekasih nya pun tiada akan sampai memanggil kekasih nya setiap hari 50 kali, barangkali satu hari belum tentu hari kedua nya, barangkali hari kedua belum tentu hari ketiga nya, bagaimana dengan sepanjang usia nya ia terus dipanggil 50 kali kehadirat Sang kekasih, Dialah ALLAH Jalla wa `Alla, satu-satu nya Yang Maha Tunggal mencintaimu melebih semua yang mencintaimu, satu-satu nya Yang Maha Tunggal dan Maha Abadi merindukanmu untuk datang melebihi semua yang merindukanmu.
Semua kekasih kita akan sirna dan fanah terkecuali cinta nya ALLAH yang akan Abadi dan semua cinta yang terbaur kepada cinta kepada ALLAH yang kekal dan abadi Jalla wa `Alla Subhana wa Ta`ala pujian yang tiada henti-henti nya untuk Sang kekasih Tunggal yang tidak membeda-bedakan bagaimana keadaan hambaNYA walaupun hambaNYA dalam keadaan dosa dan kesalahan, walaupun bibir hambaNYA didalam kehinaan dan kegelapan, bibir yang penuh dosa dan kesalahan masih di perbolehkan memanggil NamaNYA, jasad nya penuh dosa dan kehinaan masih diizinkan menghadapNYA.
Hadirin hadirat yang di muliakan ALLAH, demikian cinta nya ALLAH kepada kita dan betapa rugi nya mereka yang menolak cinta nya ALLAH Jalla wa `Alla, telah di undang nya seluruh sel tubuh kita untuk menghadap nya setiap hari 50 kali waktu, seluruh sel tubuh ini termuliakan dengan penghadapan kepada ALLAH Jalla wa` Alla dan ALLAH Subhana wa Ta`ala memahami bahwa manusia ini tidak kesemua nya tenggelam dalam cinta dan rindu kepadaNYA, ada juga hamba-hambaNYA yang masih berat untuk mencintai ALLAH.
ALLAH Maha Pengasih, Maha Penyayang memberi keringanan sampai 5 waktu, dan ALLAH Maha Tahu bahwa hakikat nya kewajiban adalah 5 waktu dan bukan 50 waktu, akan tetapi agar hambaKU tahu betapa kerinduanKU kepada mereka dan bagaimana jawaban kerinduan mereka terhadapKU, lihatlah cintaKU pada kalian dan bagaimana kadar cinta kalian kepadaKU maka di wajibkan 50 waktu shalat lalu di ringankan dan diringankan dengan semua wasithah perantara Rahmat Ilahi Sayyidina Muhammad ShalALLAHu`alaihiwasalam.
ALLAH tidak mau mengurangi waktu ku dari 50 waktu bagi hambaNYA maka dikurangi hingga 5 waktu tapi pahala nya tetap 50 waktu, 5 waktu tapi tetap pahala nya 50 waktu, ALLAH tidak mau mengurangkan waktu-waktu kita menghadap kecuali 50 kali setiap hari nya, demikian cinta nya Rabbul`Alamin dan rindu nya kepada kita maka jawablah rindu Sang Penciptamu yang memberikan kepada kita anugerah melebih segala anugerah, meminjamkan kepada kita jasad, meminjamkan dan memberi kepada kita air, daratan, matahari, cahaya dan segala-gala nya yang ada di bumi tanpa kita membeli nya hanya kita mengolah nya sahja.
ALLAH tidak menjadikan kita membayar cahaya matahari, ALLAH tidak pula meminta upah atas sewa tubuh kita, ALLAH pula tidak meminta pajak untuk tinggal nya kita diatas bumiNYA, ALLAH terus memayungi kita dengan siang dan malam, hewan dan tumbuhan dan segala apa yang ada di bumi nya dengan Cuma-Cuma, bukankah tidak cukup ini tanda cintaNYA kepada kita wahai hamba-hamba ALLAH Jalla wa `Alla, semakin kita renungkan semakin tenggelam kita dalam kerinduan dan cinta Rabbul`Alamin.
Sampailah malam Mi`raj Sayyidina Muhammad ShalALLAHu`alaihiwasalam, detik-detik teragung dari semua detik yang ada sepanjang alam semesta ini, ketika sang makhluk di izinkan menghadap Rabbul`Alamin belum pernah ada makhluk lain menghadap Rabbul`Alamin kecuali Sayyidina Muhammad ShalALLAHu`alaihiwasalam.
Hadirin hadirat, 29 Julai malam Isra` wal Mi`raj malam 27 Rejab kita akan berkumpul insya`ALLAH di Masjid at-Tin ini bersama muslimin muslimat, kita ajak seluruh muslimin muslimat untuk berdzikir "Ya ALLAH" sebanyak 1000 kali, dan berkumpul muslimin muslimat insya`Allah mencapai lebih dari 300 ribu muslimin muslimat, amiin ALLAHumma amiin.
Hadirin hadirat, biar bumi Jakarta melihat jama`ah Sayyidina Muhammad ShalALLAHu`alaihiwasalam, ajak seluruh muslimin muslimat, berkumpul dan berdzikir dimalam Isra` wal Mi`raj dalam do`a dan munajat, kita jadikan malam itu malam munajat, hadirin hadirat semoga ALLAH Subhana wa Ta`ala menghiasi hari-hari kita. Wassalallahu wasallam wabarik `ala Nabina Muhammadin wa`ala alihi washohbihi wassallam, walhamduliLlahi Rabbil`Alamin..."
Taushiyah dari Habibana Munzir ibn Fuad ibn Abdurrahman ibn `Ali ibn `Abdurrahman ibn `Ali ibn `Aqil ibn Ahmad ibn `Abdurrahman ibn `Umar bin `Abdurrahman ibn Sulaiman ibn Yaasin ibn Ahmad al-Musawa ibn Muhammad Muqallaf ibn Ahmad ibn `Abu Bakar as-Sakran ibn `Abdurrahman as-Segaf ibn Muhammad Mauladdawilah ibn `Ali ibn `Alwi al-Ghayur ibn Muhammad Faqihil Muqaddam ibn `Ali ibn Muhammad Shahib Marbath ibn `Ali Khali` Qasim ibn `Alwi ibn Muhammad ibn `Alwi ibn `UbaidiLlah ibn Ahmad al-Muhajir ibn `Isa ar-Rumiy ibn Muhammad an-Naqib `Ali al-Uraidhiy ibn Ja`far ash-Shadiq ibn Muhammad al-Baqir ibn `Ali Zainal Abidin ibn Husein dari Sayyidatina Fathimah az-Zahra Puteri RasuluLlah ShalALLAHu`alaihiwasalam, رضي الله تعالى عنهم أجمعين
>>> Untuk lanjutan nya sila klik disini <<<