Sunday, May 17, 2009

Ingin Bermimpi Nabi صلى الله عليه وسلم



بسم الله الرحمان الرحيم
الحمد لله رب العالمين حمداً يوافى نعمه ويكافئ مزيده



اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد الرؤوف الرحيم
ذي الخلق العظيم وعلى آله وأصحابه وأزواجه
في كل لحظة عدد كل حادث وقديم

- Selawat ar-Ra`uf ar-Rahim


الســــلام عليكم ورحمة الله وبركـــاته






Seorang murid berjalan menuju rumah Syeikh nya. Tampak di wajah nya sedang menginginkan sesuatu. Ketika sampai di rumah Syeikh nya, dia duduk bersimpuh beradab di hadapan Sang Syeikh tak bergeming sedikitpun. Kemudian dengan wajah dan suara yang berwibawa itu, bertanyalah Syeikh kepada murid nya,
"Apakah yang membuatmu datang kepadaku di tengah malam begini?"


Dijawab nya dengan suara yang halus,
"Wahai Syeikh, sudah lama aku ingin melihat wajah Nabiku صلى الله عليه وسلم walau hanya lewat mimpi, tetapi keinginanku belum terkabul juga."

"Ooh... itu rupa nya yang kau inginkan. Tunggu sebentar," jawab Syeikh.


Dia mengeluarkan pena, kemudian menuliskan sesuatu untuk murid nya.
"Ini... bacalah setiap hari sebanyak seribu kali. Insya`ALLAH kau akan bertemu dengan Nabimu."


Pulanglah murid membawa catatan dari Sang Syeikh dengan penuh harapan ia akan bertemu dengan Nabi صلى الله عليه وسلم.


Tetapi setelah beberapa minggu kembalilah murid ke rumah Syeikh nya memberitahukan bahwa bacaan yang diberikan nya tidak berpengaruh apa-apa. Kemudian Syeikh memberikan bacaan baru untuk dicuba nya lagi.


Sayang nya beberapa minggu setelah itu murid nya kembali lagi memberitahukan kejadian yang sama. Setelah berdiam beberapa saat, berkatalah Sang Syeikh,
Nanti malam engkau datang ke rumahku untuk aku undang makan malam."


Sang murid menyetujui permintaan Syeikh nya dengan penuh keheranan. Dia ingin bertemu Nabi, tetapi kenapa diundang makan malam. Karena dia termasuk murid yang taat, dipenuhi nyalah permintaan Syeikh nya itu.


Datanglah ia ke rumah Syeikh nya untuk meni`mati hidangan malam nya. Ternyata Syeikh hanya menghidangkan ikan asin saja dan memerintahkan murid nya untuk menghabiskan nya.
"Makan, makanlah semua dan jangan biarkan tersisa sedikitpun!"


Maka sang murid pun menghabiskan seluruh ikan asin yang ada. Setelah itu ia merasa kehausan karena memang ikan asin membuat orang haus. Tetapi ketika ingin meneguk air yang ada di depan mata nya, sang Syeikh melarang nya,
"Kau tidak boleh meminum air itu hingga esok pagi, dan malam ini kau akan tidur di rumahku!" kata Sang Syeikh.


Dengan penuh keheranan dituruti nya perintah Syeikh tadi. Tetapi di malam hari ia susah untuk tidur karena kehausan. Ia membolak-balikkan badan nya, hingga akhir nya tertidur karena kelelahan. Tetapi apa yang terjadi? Ia bermimpi bertemu Syeikh nya membawakan satu ember air dingin lalu mengguyurkan ke badan nya. Kemudian terjagalah ia karena mimpi itu seakan-akan benar-benar terjadi pada diri nya. Kemudian ia mendapati Syeikh nya telah berdiri di hadapan nya dan berkata,
"Apa yang kau mimpikan?"


Dijawab oleh nya,
"Syeikh, aku tidak bermimpi Nabiku صلى الله عليه وسلم. Aku memimpikanmu membawa air dingin lalu mengguyurkan ke badanku."


Tersenyumlah Sang Syeikh karena jawaban murid nya. Kemudian dengan bijaksana ia berkata,
"Jika cintamu pada Nabi seperti cintamu pada air dingin itu, kau akan bermimpi Nabimu صلى الله عليه وسلم."


Menangislah sang murid dan menyadari bahwa di dalam diri nya belum ada rasa cinta kepada Nabi. Ia masih lebih mencintai dunia daripada Nabi. Ia masih meninggalkan Sunnah-Sunnah nya. Ia masih menyakiti hati umat Nabi. Ia masih... masih... masih...
"Ooh berapa banyak tenaga yang harus aku keluarkan untuk bertemu Nabiku. Aku sadari Nabiku bukan sesuatu yang murah dan mudah untuk dipetik atau dibeli dengan uang. Aku hanya berharap semoga Nabiku mendengar keluhan yang keluar dari hatiku ini dan menjemputku walau di dalam mimpi."
Nukilan indah : al-Fadhil Ustaz Husin Nabil ibn Najib as-Saqqaf حفظه الله تعالى - Sumber


اللهم صل على روح سيدنا محمد في الأرواح
وعلى جسده في الأجساد وعلى قبره في القبور



سبحان ربك رب العزة عما يصفون
وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين

Related Posts with Thumbnails