Thursday, August 6, 2009

Mαυ`ïdhøh Hαsαηαh



بســـــــــم الله الرحمان الرحيم
الحمد لله رب العالمين حمداً يوافى نعمه ويكافئ مزيده



اللهم صل على سيدنا محمد السابق للخلق نوره
ورحمة للعالمين ظهوره عدد من مضى من خلقك ومن بقى
ومن سعد منهم ومن شقى صلاة تستغرق العد وتحيط بالحد
صلاة لا غاية لها ولا منتهى ولا أنقضاء صلاة دائمة بدوامك
وعلى آله وصحبه وسلم تسليماً مثل ذلك
- Selawat Sultanul Auliya as-Syeikh `Abdul Qadir al-Jailani قدس الله سره


اللهم أنت ربي لا إله إلا أ نت خلقتني وأنا عبدك
وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت
أعوذ بك من شر ما صنعت
أبوء لك بنعمتك علي وأبوء لك بذنبي
فاغفر لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت
- Sayyidul Istighfar


الســــلام عليكم ورحمة الله وبركـــاته




Telah berkata Murabbina al-Habib Munzir ibn Fuad al-Musawa حفظه الله تعالى : "Habiby yang kumuliakan, antum beramallah sebanyak-banyak nya, tak usah bingung urusan riya`, ujub dan lain sebagai nya, itu justru makin difikirkan maka makin menyusahkan.


Kalau pribadi saya, saya tak suka memikirkan ujub, riya` dan lain sebagai nya, saya ibadah ya ibadah saja, kalau orang melirik dan melihat itu urusan nya sendiri, dia mau memuji atau menghina saya pun tak perduli, dan sekali kita memperhatikan orang yang memperhatikan kita beribadah, maka kita akan terjebak dalam riya` dan ujub dan lain sebagai nya.


Jangan perdulikan, kalau anda masih merasa ada riya` dan ujub maka selepas beramal maka berdoalah pada ALLAH سبحانه وتعالى :
"Wahai ALLAH, aku tak mampu menghindari nya, maka Hindarkanlah dariku, sungguh bila aku mampu meninggalkan riya` dan ujub, lalu aku disuruh memilih antara ibadah ikhlas dan ibadah riya`, niscaya aku memilih ibadah ikhlas dan melemparkan riya` sejauh-jauh nya, namun aku belum mampu... maka Bantulah..."


Nah.. bila anda berdoa begitu maka anda telah bebas dari semua himpitan riya` dan ujub, karena anda telah berlepas diri pada ALLAH سبحانه وتعالى, dan orang tak dipaksa kecuali kemampuan nya.


Berkata Sayyidina `Ali كرم الله وجهه :
"Janganlah kalian meninggalkan ibadah hanya karena takut riya`, karena meninggalkan ibadah karena takut riya` maka itulah hakikat riya`."


Mengenai Istiqomah itu Saudaraku, bertingkat-tingkat, derajat istiqomah yang terendah adalah tak meninggalkan shalat lima waktu, dan semakin tinggi lagi adalah orang yang setiap hari nya pasti mengamalkan sunnah, walaupun berbeda-beda, misal nya ia pagi shalat qabliyah, siang tidak, sore qabliyah, besok subuh tidak qabliyah, tapi dhuhur pakai sunnah, nah.. ini pun istiqomah terhadap sunnah, karena dalam setiap hari nya ia mengamalkan sunnah walau belum beraturan, namun amal sunnah mengalir setiap hari di buku amal nya, lalu lebih tinggi lagi, lagi dan lagi...


Jadi segala masalah itu jangan dipersulit Habiby, beramallah sebanyak-banyak nya... Jangan tertipu dengan bayangan istiqomah tertinggi lalu meninggalkan istiqomah pada peringkat kedua, raihlah yang kita mampu... Bila kita tak mampu meraih berlian maka raihlah emas, bila kita tak mampu meraih emas maka raihlah perak, sungguh jauh lebih baik daripada tak berhasil meraih berlian lalu berdiam diri... Demikian Habiby yang kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu... " - Sumber


بارك الله فيكم وجزاكم الله خير الجزاء
والله تعالى أعلم بالصواب

Related Posts with Thumbnails